Di tempat ia berada, Kabuto tampak khawatir ...
"Aku tak menyangka kalau kamilah yang akan kalah jumlah seperti ini ...
kekuatan Naruto sangatlah hebat, Edo Tensei bahkan membutuhkan waktu yangt cukup lama untuk beregenerasi ..." Pikirnya.
....................
Sementara itu, di reruntuhan tempat Tsuchikage kedua disegel ...
Krttekkk ...
sebuah reruntuhan mulai bergeser perlahan ...
whuss ...
Tsuchikage kedua muncul dari bawah reruntuhan. Ternyata, apa yang dulu telah Naruto dkk segel hanyalah bunshin dari Tsuchikage ...
"Kau masih saja polos Oonoki, padahal dulu kau adalah muridku ...
bagaimana bisa kau tak menyadari pemisahan itu?" Pikir Muu yang kemudian mengingat saat ia meloloskan diri dari serangan Naruto dkk. Saat Naruto menghantam tubuh Muu dengan wakusei rasengan, ia membagi dirinya menjadi dua dan kemudian tubuh kedua itu menyembunyikan diri di bawah reruntuhan.
"sudah kuduga, segel ini sulit untuk dilepas ...
fuinjutsu yang cukup kuat" Tubuh Muu yang lolos itu berusaha untuk menarik kertas segel yang melekat di gundukan pasir tempat tubuh yang satunya disegel.
....................
"Tepat sekali ...
Jutsu Muu bukanlah sekedar teknik bunshin biasa, melainkan semacam teknik untuk membelah diri ...
Tubuh utamanya terpisah menjadi dua bagian yang tak perlu melakukan segel terlebih dahulu, jadi lebih cepat ...
namun, kekuatannya ikut menjadi setengah ...
Butuh waktu untuk memanggilnya karena dia sudah melemah sekarang ..." Pikir Kabuto.
....................
Di tempat Gaara berada ...
Tap ...
Naruto menginjakan kakinya.
"Apa kau tidak apa-apa Gaara!??"
"Kau sendiri bagaimana?"
"Kami telah berhasil menyegel Raikage! Aku melihat ledakan yang dasyat, jadi aku kesini" Jelas Naruto.
"Jadi begitu ya ...
Aku juga hampir selesai" Ucap Gaara.
"Lalu dimana musuhmu?" Tanya Naruto yang tak menyadari kalau Mizukage berada di ujung piramida pasir Gaara.
"Hoho, jadi kau punya teman ya?" Ucap mizukage kedua.
"Ya ampun, badan orang itu aneh sekali!!" Ucap Naruto saat melihat ke arah Mizukage.
"Sebenarnya itu jutsuku" jelas Gaara.
"Haha, Kazekage ...
Tidak sepertimu, sepertinya temanmu ini sedikit lebih bodoh dan bersemangat" Ucap Mizukage.
"Kalian cocok jadi pasangan tim" Lanjutnya.
"Benarkah?"
Sett ...
pasir Gaara mulai menyelimuti kepala Mizukage lagi.
"Sudah lama aku tak bersenang-senang seperti ini" pikir Mizukage yang perlahan mulai tersegel.
Tap ..
Set Set ...
proses segelpun selesai.
"Segera hubungi markas, beritahu mereka situasinya ..." Ucap Gaara ke salah seorang pasukan.
"Baik!"
"Kau bertarung dengan baik melawan para kage terdahulu ...
kita akan memenangkan pertempuran ini" Ucap shinobi lainnya.
"Juga serahkan para ninja yang terluka ke divisi Medis!
Bagi yang masih bisa bergerak, tunggu perintah selanjutnya dari markas!" Perintah Temari.
"Yaah, mungkin kita akan diperintahkan untuk membantu tim lain" Ucap Tsuchikage.
"Kau juga seharusnya dibawa ke tim medis, Tsuchikage" Ucap Gaara.
"Aku tak apa-apa ...
Uuukhhh" encoknya kambuh lagi.
"Jangan memaksakan dirimu, kakek ..." Ucap Temari.
"Hei Naruto, kau itu bunshin kan?" Tanya Gaara.
"..." Sejenak Naruto terdiam.
"Jadi ..."
"jadi dimana yang aslinya?" para shinobi bertanya-tanya.
....................
Sementara itu di tempat yang asli berada, Naruto yang tengah dalam mode bijuu meloncat dari satu pohon ke pohon lainya ...
"Yo! Akhirnya aku bisa menyusulmu!" Ucap Bee yang kini ikut meloncat-loncat di sebelah Naruto.
"Kau telat, apa saja yang kau lakukan??"
"Buang air ..."
"Dimana yang lainnya?"
"Seharusnya mereka sudah sampai di garis depan ...
dari berbagai medan perang" Jelas Naruto.
...................
Di tempat Shikamaru dan yang lainnya, mereka masih berdiri di tengah-tengah lingkaran guna menghindari serangan zetsu putih yang menyamar ...
"Shikamaru, berapa lama lagi kita harus seperti ini?" Chouji bertanya.
"Jika mahluk besar itu muncul lagi, kita akan berada dalam masalah" Lanjutnya.
"Kita harus menunggu kedatangan Naruto ...
Sebelum itu, tak ada yang boleh masuk ke lingkaran masing-masing karena mereka akan menganggapmu musuh" Jelas Shikamaru.
"Kenapa kita tak bertanya saja pada orang-orang untuk mengetahui apa dia asli atau tidak?" Tanya Ino.
"Tak bagus, banyak yang akan terkecoh dengan cara itu ...
Terkadang asal menjawabpun bisa benar ..." Jelas shikamaru lagi.
Happ ...
Naruto yang dalam mode bijuu telah sampai disana.
"Akhirnya datang juga .." Ucap Chouza, ayah Chouji.
"Yaah, akhirnya aku sampai kesini" Ucap Naruto.
"!!" Dan yang telah berada di dalam kotak segel menatap ke arah Naruto.
"Nawaki?" Ia teringat akan adik Tsunade yang telah lama mati.
"Oh, akhirnya kau datang" Ucap Shikamaru.
"Pheww" Chouji menghela nafas.
"Narutooo!!!" Ino berteriak.
"Naruto? Dia sangat mirip dengan Nawaki" Pikir Dan.
"Markas telah memberitahu kami semuanya ...
Terimakasih karena telah datang" Ucap Chouza.
"Yaah, dan sebuah keajaiban Raikage bisa mengijinkannya" Ucap Darui.
"Nenek Tsunade telah meyakinkan Kakek Raikage dengan mengatakan kalau aku tak akan mati sebelum menjadi seorang hokage ..." Ucap Naruto.
"Tsunade berkata seperti itu tentang bocah ini? Siapa dia sebenarnya?" Dan bertanya-tanya.
"Orang dewasa menyebutnya sebagai jinchuriki ...
Dia itu teman sekelasku, Naruto, dia seorang idiot yang selalu mengoceh tentang menjadi seorang hokage sejak kecil" Jelas Shikamaru.
"Tapi sekarang, aku mulai berpikir kalau mungkin dia mampu melakukannya ...
Nona Tsunade juga bertaruh untuknya ..." Lanjut Shikamaru.
"Naruto ...
Ternyata sampai sekarangpun masih ada orang yang seperti diriku dan Nawaki" Dan tersenyum.
"Sekarang aku akan menemukan mereka semua ...
Jadi ..
Mari kita kalahkan si putih peniru itu bersama-sama!" Teriak Naruto.
....................
Di tenda divisi medis ...
"Tolong!!" Seseorang berteriak dari luar.
"!!"
"Apa yang terjadi!?" Shizune dan Sakura keluar untuk memastikan keadaan.
"Berhenti!!" Seorang penjaga mencegat seorang kunoichi yang memapah suaminya.
"Dia masih bisa tertolong kalau kau melakukan ninjutsu medis!" Ucap si kunoichi.
"jangan kesini!! Tak ada yang boleh bergerak!! Bagaimana caranya kau dapat membuktikan kalau kau asli!?" Cegat si penjaga yang curiga.
"Kalau begini terus, dia akan mati ..." Ucap si kunoichi dengan wajah yang memelas.
"Tolong!! Aku mohon selamatkan dia!! Jangan biarkan suamiku mati di pelukanku!! Jika kau tidak percaya, aku akan bunuh diri saja! Tapi tolong selamatkan dia!!"
"..." Sejenak Sakura terdiam, kemudian ...
"Mari .." karena tidak tega, Sakura mempersilakannya.
"Tidak!! Mungkin saja mereka ..."
"Terimakasih" kunoichi tadi mendekati tenda.
"Hyaaa!!!!" Tiba-tiba mereka menyerang.
"!!!!" Ternyata mereka Zetsu putih yang menyamar.
Jbuagkhhhh!!!!!
Namun sebelum itu benar-benar terjadi, Naruto yang dalam mode kyuubi menghantam mereka berdua dengan sebuah rasengan di kedua tangan.
"Apa kau baik-baik saja, Sakura-chan?" Naruto bertanya.
"Naruto ..."
"Naruto ... ?"
"Sepertinya kau tidak terluka ..." Ucap Naruto.
....................
Di tempat Hinata dan yang lainnya ...
"Ini buruk! Hinata ...
Neji!!!" Kiba tampak khawatir.
"!!!" Neji berlari menuju ke arah Hinata, Hinata hendak di seang oleh seorang shinobi.
"Sial, aku tak akan bisa" Umpatnya.
Whussss ...
Shinobi itu telah melayangkan pukulannya.
Naruto juga telah bergegas, namun ...
Jbuakkkk!!!
Shinobi itu telah memukul tubuh Hinata hinga terpental ke bebatuan.
"!!
Sial" Umpat Neji.
"Eh??" Ia terkejut saat melihat tubuh Hinata.
"Mahluk peniru???" Ternyata Hinata tadi adalah penyamaran dari Zetsu putih.
"Siapa lagi berikutnya???" Teriak shinobi tadi ke arah Naruto.
"Dua orang di depan yang di kiri!!" Teriak Naruto.
"Siap!!!"
"Mungkinkah ini ..."
"Neji! Ayo cepat!!" Teriak Kiba yang telah berada di depan.
"Hyaaaa!!!!" Tiga shinobi pendekar pedang hendak menebas tubuh Hinata.
Batssss ....
Namun kini dengan cepat Naruto muncul dan melindunginya.
"Maaf, aku terlambat" Ucap Naruto.
"Na-Naruto-kun ...."
"Naruto?
Baunya berbeda dari biasanya" Pikir Kiba.
"Itu benar-benar Naruto" Pikir Neji.
....................
Di tempat Shikamaru, Sakura, Hinata, Naruto yang dalam mode Bijuu membereskan para peniru ...
"Semuanya akan baik-baik saja sekarang" Ucapnya.
....................
Sementara itu di suatu tempat, Tsuchikage kedua menempelkan telapak tangannya ke tanah ...
"Kuchiyose no Jutsu!!"
0 comments:
Post a Comment