Di tempat pertarungan antara lima kage melawan Edo Tensei Madara, situasi terlihat sengit ...
Tsuchikage Oonoki berdiri di atas monster batu raksasa dan bersiap untuk menyerang Madara, namun ...
Madara merapal suatu jutsu ...
"Mokuton!!
Kourin Kajukai!!"
Madara menggunakan jutsu Mokuton Hokage pertama, sebuah akar kayu raksasa melilit tubuh dari monster batu raksasa.
"Hah ..." Tsuchikage meloncat menjauh.
Sementara Tsunade, ia kaget dan teringat akan sesuatu ...
"Itu adalah ...
Jutsu kakekku" Ucapnya.
Akar-akar kayu bermunculan dari tanah menciptakan sebuah hutan yang mengerikan.
"Apa yang harus kita lakukan?" Mizukage tak tahu harus berbuat apa.
"Kazekage!"
"Aku mengerti!" Gaara menyiapkan pasirnya dan kemudian mengangkut Tsunade dan Mizukage ke udara agar tidak terlibas oleh hutan yang terus meluas. Hutan buatan Madara benar-benar menakjubkan, tak hanya kayu, kini bahkan ditumbuhi bunga raksasa.
"Apa itu!?"
"Apa itu!?" Teriak Raikage yang di angkat ke udara oleh Oonoki.
"Hati-hati terhadap bunga itu, jangan mendekatinya" Ucap Mizukage yang berdiri di atas pasir Gaara.
"Sungguh hutan yang luas, dan dia menciptkannya hanya dalam beberapa saat" Ucap Tsunade.
"Sialan kau Kabuto ...
Bukan hanya mampu menciptakan pohon Dunia, dia juga mampu membuat bunga dari pohon Dunia ..."
Di tempat Kabuto, tampak ia sedang mengendalikan edo tenseinya ...
"Sudah tak ada lagi ninja yang memiliki level kekuatan setara Hokage pertama sekarang ...
Orang yang mendengar kekuatannya bahkan menganggapnya sebagai dongeng seperti Rikudou Sennin ...
Dan sekarang, aku akan membuat dongeng itu menjadi kenyataan" Ucapnya dalam hati.
.........
"Tunggu kau, sialan!!!" Sementara itu, beberapa shinobi tampak mengejar Edo Tensei Tsuchikage kedua yang kabur.
Kembali ke tempat Madara, kini ia telah memakai susano'onya ...
"Kalian terlalu mengkhawatirkan Bunga itu" Ucap Madara dan kemudian menyerang dengan susano'o, membuat para kage terpental ke bawah. Setelahnya, Madara melanjutkan dengan semburan api ...
"Katon : Kouka Messhitsu!!!" Teriaknya.
"Suiton!!" Mizukage hendak menggeluarkan elemen air untuk bertahan.
Akan tetapi, tiba-tiba kesadarannya hilang dan ia pingsan.
Ternyata tak cuma Mizukage, kage-kage lainnya juga.
"Jadi inilah akhir dari hidupku ya ..." Pikir Oonoki sebelum benar-benar kehilangan kesadara. Sesaat, terlintas sebuah Flasback ...
Saat itu, tampak Oonoki kecil sedang membersihkan sebuah batu dan diawasi oleh Tsuchikage sebelumnya.
"Hei, bagian kirinya masih kotor ...
Itu adalah batu berharga desa kita, lakukan dengan benar" Umpat Tsuchikage.
"Cih, apa-apaan itu" Gerutu Oonoki dalam hati.
"Aku tak mengerti, kenapa simbol negara kita cuma batu biasa?
Sesuatu seperti ukiran batu kage di Konoha terlihat lebih bagus, tak seperti Tsuchikage yang miskin ..." Ucap Oonoki kecil.
"Oonoki, aku dapat melihat nilai-nilai dari setiap batu yang ku lihat ...
Batu ini, adalah simbol dari semangat desa kita ..."
"Ah, jangan bermain kata begitu, kau membuat simbol dari batu untuk menyembunyikan kemiskinanmu kan" Ucap Oonoki lagi.
"Benar, ini memang batu biasa"
Bukk ...
Tsuchikage melempari kepala Oonoki dengan batu itu.
"Ukhhh" Ucap Oonoki menahan rasa sakit.
"Eeeh!!!???" Batu berharga yang menjadi simbol desa itu terjatuh ke dalam kolam yang di dalamnya terdapat banyak batu yang mirip.
"Apa yang kau lakukan!? Bagaimana cara membendakannya kalau sudah begini!?" Bentak Oonoki.
"Ambil saja batu lainnya, ku rasa tak akan ada yang menyadarinya" Ucap Tsuchikage dengan santainya.
"Ehh!???" Oonoki tampak bingung, kenapa seenaknya mengganti batu berharga dengan batu biasa asal-asalan?
"Batu cuma sebatas simbol, yang penting adalah maknanya" Ucap Tsuchikage.
"..." Oonoki terdiam.
"Kau tahu ...
Aku juga mampu membaca semangat seseorang yang ku lihat ...
Oonoki, kau memiliki semangat tersembunyi yang akan mampu merubah Dunia ini ...
Tapi kalau kau tak cukup memperhatikannya, kau akan menghilangkannya ..."
"Menghilangkannya?"
"Ya ...
Jika kau menyerang suatu tembok raksasa, kalau kau menggunakan semangat itu di setiap seranganmu ...
Kau akan meraihnya"
Flashback berlanjut dan kini ke scene saat Oonoki muda bertarung melawan Madara yang saat itu masih hidup. Oonoki terdesak, keadaannya benar-benar parah ...
"Dengar, kau harus melangkah dengan semangat itu" Oonoki terus teringat akan kata-kata Tsuchikage.
Dan kemudian, Oonoki muda mulai bangkit.
"Kelihatannya kau masih mau bermain ...
Tapi, ku rasa kau sudah tak bisa banyak bergerak lagi" Ucap Madara yang melihat dngan sharingan.
Oonoki benar-benar bangkit dan ...
Flashback berakhir ...
Di waktu kini, ternyata Oonoki juga telah bangkit ...
"!!!" Dengan sisa kekuatannya, ia bahkan langsung menyerang ...
"Jinton Genkai Hakuri no Jutsu!!!" Oonoki menembakan tembakan elemen debu yang benar-benar dahsyat ke udara, membelah hutan yang diciptakan oleh Madara.
"Kenapa ...
Aku selalu berpikir kalau aku sudah tua ...
Aku hanya membuat alasan ...
alasan" Ucap Tsuchikage Oonoki yang sudah bangkit, melayang di udara.
Tap ...
Madara menginjakan kakinya ke tanah.
"Tidak buruk" Ucap Madara.
"Apa kalian sudah mendapat kesadaran kalian kembali?
Sempurna, ayo serang baik" Ucap Tsuchikage Oonoki.
"Apa yang terjadi?" Para kage yang juga sudah sadar masih bingung.
"Disana" Ucap Raikage sambil melihat ke atas, ke arah oonoki dan Madara.
"!!!!" Tsunade sangat kaget saat melihat Madara. Di dadanya, kini tampak wajah Hokage pertama, kakek Tsunade.
"Tapi langkahmu masih terlalu dangkal" Ucap Madara.
"Bukankah itu ...
wajah hokage pertama?" Ucap Raikage.
"Ku pikir itu mustahil tapi ...
Dia bahkan bisa menggunakan Mokuton" Ucap Tsunade.
Di tempatnya, Kabuto tersenyum kecil ...
"Kukuku, level yang sekarang jauh berbeda dari Danzou yang hanya kelinci percobaan ...
Hokage pertama yang bahkan lebih hebat dari Madara, gabungan mereka berdua ...
Ini adalah kartu trapku ...
Tak seorangpun yang akan bisa menghentikannya" Ucap Kabuto.
Sementara itu di tempat Sasuke, ia bersiap untuk pergi dan kemudian masuk ke hutan ...
Kemudian secara tak sengaja, ia berpapasan dengan Itachi ...
Sasuke tampak kaget.
-To be Continued-
0 comments:
Post a Comment