Edo Tensei Tsuchikage kedua merapal jutsunya ...
Tap ...
Dengan menggunakan teknik Kuchiyose, ia memunculkan sebuah peti.
Whussss ...
Krrttt'takkk ...
Perlahan, tutup peti tersebut mulai retak.
"!!?"
JDUARRR!!!!!!
Peti tadi terbuka dengan begitu dahsyat. Refleks saja, Muu meloncat ke samping.
"Uhkk ..." Muu terbatuk akibat debu yang disisakan oleh ledakan tadi.
Settt ...
Seseorang mulai muncul dari dalam peti tersebut.
"Akhirnya terjadi juga ...
Sepertinya bocah Nagato itu berhasil berkembang ..." Ucap seseorang yang keluar dari dalam peti itu.
"Ti-tidak mungkin ...
Kuchiyose kali ini adalah ...
Uhkkk ..." Muu tampak sedikit kaget.
"hmm, kau sendiri pasti ..." Orang yang tubuhnya masih tersamarkan oleh hamburan debu itu berjalan perlahan.
"Siapapun pengguna Edo tensei ini, dia pasti sudah mengetahui banyak hal tentang perang ...
Sampai-sampai dia memanggilmu ..." Ucap Muu.
"Mm, apa barusan kau mengatakan Edo Tensei? Bukankah itu sebuah jutsu terkejam yang melawan aliran hidup dan kematian?" Orang itu mulai merasakan tubuhnya yang baru saja hidup kembali.
....................
Sementara itu di tempat Hinata dkk, Naruto melindungi Hinata dengan menahan tebasan pedang dari tiga orang shinobi yang merupakan penyamaran Zetsu putih.
"Gyaaahhh!!!" Tak hanya menahan, Naruto juga melempar mereka bertiga dengan tangan mode bijuunya.
Sshaassshhhhtttt ...
Mereka terperosok ke tanah, perlahan berubah bentuk menjadi Zetsu putih dan kemudian menjadi pohon.
"Kau baik-baik saja kan, Hinata?" Naruto menghadap ke belakang, ke arah seorang gadis yang baru saja ia lindungi.
"Na-Naruto-kun ..." Seperti biasa, Hinata tampak sedikit gugup.
Sett ...
Beberapa Shinobi kemudian menghampiri Naruto.
"Hei Naruto, kenapa kau tak segera memberitahu kami kalau kau telah tiba?" Neji bertanya.
"Naruto baru saja datang kok ...
Aku sedang dalam pertarungan saat aku menabrak dirinya" Ucap seorang shinobi.
"Haah, baumu berbeda dari sebelumnya, Naruto ...
Aku sama sekali tak menyadarinya ...
Kau sendiri bagaimana, Neji? Seharusnya kan kau lebih tahu kalau dia datang ..." Ucap Kiba.
"Dia kelihatan berbeda dari biasanya ...
Chakranya, benar-benar berbeda" Jelas Neji.
"Yaa, setidaknya kan kau sadar kalau ada seseorang yang datang" Balas Kiba.
"Apa kau benar-benar Naruto?" Kau bukan salah satu dari mahluk putih itu kan?" Neji sedikit curiga.
"Aku ini Naruto!!" Tegas Naruto.
"Bagaimana kau bisa membuktikannya??"
"Dia itu Naruto-kun! Lihat saja matanya, maka kau akan sadar" Tegas Hinata.
"Lagipula, dia datang menyelamatkan kita ..." Ucap Shino.
"mmm ..." Kiba masih sedikit ragu.
"Maaf Naruto-kun, semuanya mencurigaimu ..." Ucap Hinata.
"Yaah, sekarang aku telah berada disini ...
Tak perlu bertahan lagi, aku akan menemukan yang palsu ...
Mari kita lakukan bersama" Ucap Naruto.
"mmm" Hinata terdiam, namun dalam hatinya ...
"Seseorang yang ingin ku lindungi bagaimanapun caranya selalu saja malah melindungiku ...
Ku rasa, aku memang tak berguna"
"Tak perlu resah seperti itu, Hinata" Ucap Naruto yang seakan dapat membaca isi hati Hinata.
"Aku ini juga lemah, kau telah menolongku dua kali" Lanjutnya.
"Aku..Aku tak resah karena hal itu ..." Ucap Hinata mencoba untuk ngeles.
"Kelihatan kok dari matamu ...
Jangan terlalu merendahkan diri, Hinata ...
Kau itu kuat" Ucap Naruto dan kemudian teringat saat Hinata menyelamatkannya waktu melawan Pain.
"mmm" Semuanya terdiam dengan sedikit senyuman.
"Ayo!!" Naruto berlari menuju lawan.
"Baikk!!!" Akhirnya mereka bergerak.
"Terimakasih" Ucap Hinata dalam hati.
....................
Di bagian lain Medan Pertempuran, tampak robekan-robekan kain beterbangan ...
Jblahhh ...
Ternyata itu merupakan robekan tubuh Fuguki yang ditebas oleh Kakashi menggunakan pedang pemenggal milik Zabusa.
Set ... Sett ... Sett!!
Juga, tampak Sai tengah mengambar gambar harimau dengan tintanya.
"Lakukan Sai!!!" Perintah kakashi.
Hap ...
"!!!" Sai mengeluarkan tekniknya, membuat gambar Harimau yang ada di kertas menjadi hidup, mencengkram tubuh Fuguki dan kemudian membawanya masuk ke kertas yang telah disiapkan untuk menyegel.
"Bagus, tinggal tiga lagi ..." Ucap Guru Guy.
"Apa kau baik-baik saja, Sai?" Kakashi khawatir.
"Yaah, aku masih kuat kok" Ucap Sai sambil membawa gulungan kerta besar.
"Istirahat saja dan gambarlah Harimau seperti tadi, aku akan melindungimu" Ucap Lee.
"Uoooo ..." Tiba-tiba, Pasukan Zetsu putih muncul dalam jumlah yang banyak.
"Jadi, akhirnya bala bantuan musuh telah tiba ..."
"mereka putih, apa ini mahluk yang telah berubah wujud mengikuti pola chakra kita??
Mari kita habisi mereka semua, Kakshi!!!" Ucap guy bersemangat.
Namun sebelum ia maju, seseorang telah mendarat di depannya.
Ya, dia tak lain adalah Naruto.
"Yaah, bala bantuan untuk kita juga telah tiba ...
tepatnya satu orang"
"Hiaah, Naruto datang! Itu berarti dia bisa menggunakan kage bunshin!!" Ucap Lee.
"Aku tak bisa melakukannya sekarang" Ucap Naruto.
"Yaah, tapi aku akan membuktikan kualitasku melawan kuanitas ...
Dengan kata lain, ini akan berbeda dari sebelumnya, Kimimaro!" Lanjut Naruto ke depan. Di sana, selain pasukan Zetsu putih, juga tampak Kimimaro dan nenek Chiyo.
"Melihatmu membuatku sadar kalau waktu benar-benar telah banyak berlalu" Ucap Kimimaro dengan tubuh yang telah dipenuhi oleh tulang.
"Sepertinya bukan hanya tinggi badannya yang bertambah ..." Tambah Nenek Chiyo.
....................
Di tempat Mizukage kelima dan yang lainnya, Naruto juga telah tiba. Dengan penuh semangat, Naruto yang telah berada di mode bijuu mencoba tuk menyerang Zetsu hitam.
Jbuakkk ...
Namun karena terlalu bersemangat, ia malah menabrak pohon.
"Aku terlalu bersemangat ..." Ucapnya dengan tampang innocent.
"Apa yang sebenarnya terjadi?"
"Seperti biasa, dia terlalu bersemangat dan membabibuta tanpa berpikir panjang ..."
"Tepat seperti yang ku pikirkan" Ucap seorang shinobi.
....................
"Sepertinya Naruto telah tiba di setiap titik di Medan pertempuran ini ...
Unit 4 (Gaara dkk) telah berhasil menyegel musuh, Unit 1 dan 2 (Pasukan Darui dan Kitsuchi) telah menemukan dan mengidentifikasi musuh serta membasminya ...
Unit 3 (Kakashi dkk) juga sudah menguasai musuh, Unit 5 (Shikamaru dkk) telah mengendalikan pertempuran, begitu juga di Divisi Medis, Naruto tiba dan semuanya terkendali ..." Ninja pemberi informasi menyebarkan informasi ini.
"Kita berhasil menguasai mereka" Ucap senang Nara Shikaku.
"Kita telah berhasil membalikan keadaan"
"Benar kan??" Tsunade menghadap ke Raikage.
"Hmmp" Raikage hanya menggumam.
"Madara dan para jinchuriki telah semakin mendekat ...
Jika saja kita bisa menangkapnya ...
Pusatkan sisa pasukan kita, berikan yang terbaik untuknya" Perintah Shikaku.
....................
"Tunggu sebentar! Aku merasakan chakra musuh di Unit 4, tapi chakra macam apa ini ..."
"Apa!???"
"Lihat, di atas sana!!" Teriak seorang shinobi.
"!!??" Semuanya melihat ke atas tebing.
"A-apa yang sebenarnya terjadi!??" Para Shinobi bertanya-tanya ketika melihat Tsuchikage kedua muncul dari atas tebing. Tak hanya sendiri, Muu juga mengajak seorang lagi.
"Ada seseorang lagi disana!" Ucap seorang Shinobi.
"Me-mereka ..." Tsuchikage Oonoki tampak begitu kaget.
"!??" Gaara terdiam penuh tanya.
"Siapa mereka??" Naruto juga bertanya-tanya.
Whuss ...
Hembusan angin menyibak rambut si lelaki berjubah perang hingga lambang kipas Uchiha terlihat jelas.
"Jadi, kau telah datang ya ..." Ooniki berkeringat dingin.
"Uchiha Madara"
ternyata lelaki berjubah perang itu adalah Madara. Sharingan tiga tomoe terlihat jelas di bola mata kanannya.
"I-itu kan ..." Naruto tercengang.
"Apa yang sebenarnya terjadi" Gaara terus bertanya-tanya.
"Apa maksudmu!??" Naruto tak mengerti.
"Perhatikan dengan seksama wajahnya, itu adalah Edo tensei ...
Jika seseorang dibangkitkan kembali menggunakan Edo Tensei, itu berarti orang itu telah mati sebelumnya ..." Jelas gaara.
"Tunggu dulu!! Kami mendapat dari markas kalau Madara sedang bergerak bersama para jinchuriki" Ucap temari.
"Jika itu benar ...
Jadi siapa seseorang yang berada di balik topeng itu??"
0 comments:
Post a Comment